Kamis, 06 April 2017

Edisi November 2016






                                                          MASKOT SBL KIJARA23




          SOSOK BERPENGARUH

 
Pak Ahmad Yani lahir di Bekasi, pada tanggal 07 Maret 1969 dan merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Menghabiskan masa kecil di Cikarang Timur (Kp. Rawa Bangkong). Sekarang, beliau bertempat tinggal di Cibarusah.

                 Beliau memiliki prinsip, “Sebagai manusia kita memang harus berusaha dan sebagai anak bangsa  kita  juga memiliki hak yang sama untuk maju/pandai“. Untuk mewujudkan itu semua harus memiliki kemauan yang besar dan semangat yang tinggi, jangan cepat mengeluh, apalagi sampai menyerah. Manfaatkan dengan sebaik-baiknya kesempatan yang diberikan oleh orang tua dan yang paling penting usaha kita harus dibarengi dengan do‘a, tutur Pak Ahmad Yani





Riwayat Pendidikan :


a.     SD Negeri Karya Binangkit, lulus 1982

b.    SMP Negeri Lemahabang

       (SMP Negeri 2 Cikarang Utara ), lulus 1985

c.     SPG Negeri Tambun

       (Sekolah Pendidikan Guru), lulus 1988

d.     D2 UT UBJJ Bandung, lulus 1996

e.      S1 di UNISMA Bekasi, lulus 2003

f.      S2 STIE ISM Tangerang, lulus 2012


Masa-masa sekolah, beliau juga pernah mendapat prestasi, yaitu: Juara I tingkat kabupaten dalam Lomba Pengucapan Pembukaan UUD 1945 dan Lomba Paduan Suara tingkat SD Se-Kab Bekasi mewakili Kec. Lemah Abang. Menurut  beliau pula,“ Upayakan siswa selalu mengambil peran atau aktif, khususnya di sekolah, sebab akan memiliki nilai lebih dan suatu saat pasti ada manfaatnya“.

Pada tahun 1992 beliau menikah dengan Ibu Mumun Muniroh, dan dikaruniai dua orang putri cantik bernama Rismayani Hamia dan Raia Shifa Ramadhani.


Pak Ahmad Yani mengawali karirnya menjadi PNS tahun 1990 sebagai Guru SD, kemudian melimpah ke SMP tahun 2003 mengajar bidang studi IPS sampai sekarang. Jabatan tambahan sebagai wakil kepala sekolah dari tahun 2005-2013 dan menjadi kepala sekolah tahun 2013 sampai dengan sekarang.

Menurutnya, beliau belum bisa dekat dengan warga sekolah secara optimal karena kesibukannya, tetapi beliau tetap berkomitmen untuk dekat dengan warga sekolah mulai dari ; siswa, guru serta ketatausahaan.

Baginya, cara menanggapi kritik dan pujian yang ditujukan padanya yaitu dengan menyeleksi mana kritikkan yang membangun dan mana yang tidak membangun. Jika membangun, beliau akan sangat berterima kasih menerima kritikkan dan jika tidak membangun, beliau akan menyikapinya dengan bijak.

Pak Ahmad Yani berharap semoga siswa-siswi SMPN 1 CIKARANG UTARA tetap disiplin, belajar dengan rajin dan berprestasi lebih baik lagi.




Sosialisasi Penyelamat Lingkungan

Oleh : Syifa Halida

 



Para sobat  redaksi....kalian tahu gak kalau Kabupaten Bekasi itu adalah kabupaten yang menghasilkan sampah kurang lebih 2400 ton\hari. Tapi, sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir ( TPA ) hanya 750 ton \hari. 
   Berarti, kurang lebih 1650 ton sampah tersebar dan berserakan di wilayah Kabupaten Bekasi . Nah, untuk menghimbau mengenai serba–serbi yang berhubungan tentang sampah, Dinas Kebersihan Pemerintah Kabupaten Bekasi mengenai sosialisasi pengolahan sampah. Sosialisasi tersebut menghadirkan narasumber–narasumber ahli, diantaranya: 


        1. Bapak Agus Nana

        2. Bapak Ir. Moh. Satori

        3. Bapak Rully .S.

        4. Bapak .M. Suhapli, SE



      Oh iya…. Sosialisasi tersebut diadakan pada hari rabu, tanggal 07 september 2016. 
    Bapak Agus Nana menjelaskan mengenai Upaya Mitigasi dan Adaptasi Dalam Menghadapi Perubahan Iklim. Kalau Bapak Ir. Moh. Satori menjelaskan tentang Isu Lingkungan. Bapak Suhapli, SE juga menjelaskan tentang Landasan Hukum Pengolahan Sampah. 
     Kalian pasti pernah mendengar mengenai tindak pidana hukum mengenai sampah, nah narsumber juga menjelaskan tentang hal tersebut. Berarti, kita tidak boleh menganggap remeh sampah lho…kalau dianggap remeh, bisa – bisa kita terkena denda, terus disidang, dan dampak yang lebih gaswat a.k.a gawat adalah dijebloskan ke dalam penjara. 
   Nah lho….gak mau kan mengalami hal – hal menyeramkan seperti itu. Kalau tidak mau mengalami hal seperti itu,ayo dong…kita tinggalkan kebiasaan buruk, dan tanamkan kebiasaan yang baik untuk lingkunan. Ayo, kita jangan lagi membuang sampah sembarangan, apalagi membuag sampahnya di loker meja, itu kan gak banget.

          Buanglah sampah pada tempatnya ya…Terus jangan lupa untuk memilah sampah agar sampah yang dipilah atau dikelompokan bisa lebih cepat diproses atau didaur ulang menjadi barang yang bermutu dan bernilai tinggi. Sampah memang barang buangan dan dianggap oleh sebagian orang barang yang tidak berharga. Tapi, apabila sampah diolah dengan ide dan kreativitas yang tinggi, sampah bisa menjadi barang yang bernilai juang tinggi.




PAHLAWAN ENERGI

SMPN 1 CIKARANG UTARA

“Berupaya untuk membangun kesadaran dan kepedulian seluruh warga sekolah untuk melakukan gerakan efisien energi”



             


EKSKUL BERPRESTASI PRAMUKA

Oleh : Astri Afifah

 


Pramuka ( Praja Muda Karana )
Kepramukaan adalah suatu organisasi yang menyenangkan di alam terbuka, tempat orang dewasa dan anak-anak pergi bersama-sama, mengadakan pengembaraan bagaikan kakak beradik, itulah seperti yang dikatakan oleh  Baden Powell, yang merupakan bapak Pramuka sedunia. Baden Powell juga mengatakan tujuan Pramuka adalah untuk membina kesehatan dan kebahagiaan, keterampilan dan kesediaan untuk memberi pertolongan  bagi yang membutuhkan.
Seperti yang kita tahu, Pramuka merupakan salah satu ekstrakulikuler yang terkenal di SMPN 1 CIKARANG UTARA. Ekskul Pramuka didirikan di SMPN 1 CIKARANG UTARA pada tahun 1978.  Dan itu merupakan pelantikan pertama bagi angkatan Pramuka pertama di SMPN 1 CIKARANG UTARA. Ekskul Pramuka saat ini di bina oleh Ibu Ucce Srinurhayati. Dan di ketuai oleh Syaripudin Ardiansyah ( Pratama ) dan Lili Saputri ( Pratami ). Pramuka saat ini dilatih oleh Pak Ruli Syahruli. Pramuka sudah banyak mendapat prestasi, seperti  :
1.Wukup III / SMK Garuda Nusantara
2.Juara  Danton Terbaik
3.Juara Harapan 2 LKBBT
4.Juara 1 Penggalang Cerdas
5.Galang 1 SMK HS Agung
6.Harapan 3 Kaligrafi
7.Utama 2 LKBBT
8.Lomba Parade Deville 2016
9.Juara 2 Parade Penggalang Putri
10.Juara Harapan 2 Deville Penggalang Putra
11.dll

 



Dalam istilah Pramuka dikenal dengan nama Jambore. Jambore merupakan pesta pertemuan para penggalang. Pada taanggal 14 Agustus kemarin SMPN 1 CIKARANG UTARA mengirim perwakilan untuk mewakili SMPN 1 CIKARANG UTARA. “Diadakannya Jambore memiliki tujuan secara umum untuk berbagi informasi dari pangkalan ( Gugus Depan ) lain, dan berbagi pengalaman “- Naufal Huda Arrahman. Sepuluh tahun yang lalu SMPN 1 CIKARANG UTARA pernah mengikuti jambore, itu merupakan angkatan ke-28.

Jambore hanya untuk penggalang. Penggalang skalanya dari kelas 4 Sekolah Dasar sampai  SMP. Peserta yang mengikuti Jambore bedasarkan kemauannya sendiri, setelah itumereka diseleksi dengan sangat ketat. Agar perwakilan SMP kita ini dapaat membanggakan SMPN 1 CIKARANG UTARA. Sebelum mengikuti Jambore mereka juga harus mempersiapkan mental, fisik, pengetahuaan dan kreatifitas. Setelah mengikuti Jambore mereka juga mendapat banyak pengalaman, seperti banyak mendapat teman, melihat pakaian tradisonal secara langsung, untuk instropeksi karena hal tersebut membuat  kita untuk banyak belajar.

Dengan adanya Pramuka wajib untuk semua siswa akan berupaya membuat siswa/siswi SMPN 1 CIKARANG UTARA belajar lebih disiplin dan lebih megenal alam terbuka. Dan semoga ekstrakulikuler Pramuka semakin sukses, lebih berprestasi, dan anggota tetapnya semakim bertambah. “Segera bangun kaum muda dengan kegiatan yang asik, kreatif, dan positif.” – segenap anggota Pramuka.




Hai sobat redaksi ! Seperti yang kita tahu, sekolah kita menerapkan gerakan literasi. Oleh karena itu, kita akan menampilkan novel-novel terbaru yang baru dirilis, seperti dibawah ini :




 




Penulis            : Tere Liye
Penerbit        : Gramedia Pustaka                                   
Halaman       : 304
Deskripsi:
Kapan terakhir kali kita memeluk ayah kita? Menatap wajahnya, lantas bilang kita sungguh sayang padanya? Kapan terahir kali kita bercakap ringan, tertawa gelak, bercengkerama, lantas menyentuh lembut tangannya, bil kita sungguh bangga padanya? Inilah kisah tentang seorang anak yang dibesarkan dengan dongeng-dongen kesederhanaan hidup. Kesederhanaan yang justru membuat ia membenci ayahnya sendiri.. Inilah kisah tentang hakikat kebahagiaan sejati. Jika kalian tidak menemukan rumus itu di novel ini, tidak ada lagi cara terbaik untuk menjelaskannya. Mulailah membaca novel ini dengan hati lapang, dan saat tiba di halaman terakhir, berlarilah secepat mungkin menemui ayah kita, sebelum semuanya terlambat, dan kita tidak pernah sempat mengatakannya. 





Penulis     : Nila Tanzil
Penerbit   : B Publishing
Halaman  : 258
Deskripsi:
                  Kunjungan sederhana ke sebuah sekolah di Indonesia Timur membuat Nila Tanzil membultkan tekad untuk berbuat sesuatubagi anak-anak di sana. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa Nila Tanzil akan meninggalkan dunia korporasi dan terjun ke dalam dunia social. Enam tahun kemudian,  Nila berhasil mendirikan 39 perpustakaan Taman Bacaan Pelangi yang tersebar di 14 pulau di Timur Indonesia, mengenalkan mimpi dan cita-cita kepada anak-anak Indonesia Timur melalui lebih dari 80.000 buku
Penulis     : Tere Liye
Penerbit   : Gramedia Pustaka Utama
Halaman  : 440                            
                       
Deskripsi:
Namaku Raib, usiaku 15 tahun,kelas sepuluh. Aku anak perempuan seperti kalian, adik-adik kalian,tetangga kalian. Aku punya dua kucing, namanya si Putih dan si Hitam. Mama dan papaku menyenangkan. Guru-guru di sekolahku seru. Teman-temanku baik dan kompak. Aku sama seperti remaja kebanyakan, kecuali satu hal. Sesuatu yang kusimpan sendiri sejak kecil. Sesuatu yang menakjubkan. Namaku Raib. Dan aku bisa menghilang. Buku pertama dari serial  “BUMI

 

 
SISWI BERPRESTAS

BINTANG NURUL HIDAYATI

Oleh : Astri Afifah


         Bintang Nurul Hidayati lahir di Malang, pada tanggal 18 Juli 2003. Saat ini, Bintang bersekolah di SMP 1 Cikarang Utara. Hal ini merupakan harapannya sejak kelas 1 SD. Dan merupakan keinginan orang tuanya yang ingin ia masuk SMP Negeri yang favorite. Kini, ia duduk di kels 7.1. Sejak kecil ia sudah hobi menulis dalam bentuk diary. Selain menulis, ia juga hobi  membaca dan bermain gitar. Pada wktu duduk di bangku kelas 4 Sekolah Dasar, Bintang mulai menulis cerpen. Sebelum  menerbitkan hasil karya cerpennya, ia pernah mengikuti lomba, yaitu lomba menulis cerpen.
Selain lomba menulis cerpen, Bintang juga pernah memenangkan lomba – lomba lainnya, diantaranya :
1. Lomba Menulis Cerita Anak  (MCA) pada tahun 2015. Membuat buku cerita anak dan mendapat juara Konferensi Penulis Cilik Indonesia (KPCI 2014 – 2015) tingkat Nasional;.
2. Konferensi anak Bobo (2015) 36 karya yang terpilih
3. Lomba Hari Kesehatan Nasional (2015), 5 karya terpilih.
4. Juara 1 lomba yang diselenggarakan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tahun 2013.

Awal mula Bintang mengirim hasil karyanya, ia mengikuti lomba. Lomba dari fanpage KKPK. Saat mengirim hasil karyanya ke penerbit ke penerbit, Bintang Bintang juga pernah ditolak.Tetapi, hal tersebut tidak membujatnya putus asa, tetapi malah membuatnya lebih semangat. Sekarang Bintang sudah banyak memiliki koleksi cerpennya, diantaranya:
  Sejuta Bibit Impian, dalam buku KKPK,
        Lucky Me (3013).
        Kakek Misterius (2014)
        Sport is Fun (2014)
        Misteri Gadis Mangga (2015)
        Biola Persahabatan ( 2015)
         Musim Bunga (2015)
        Cican : Musim Hujan Yang Hangat (2015)
        Cican : Liburan Kreatif.

 Untuk menghasilkan 1 cerpen ia membutuhkan waktu karang lebih satu bulan. Ia biasanya mendapat inspirasi menulis dari kejadian sehari – hari, seperti keadaan suasana kelas dan teman – teman di sekitarnya.

         Selain hal tersebut, ia juga mendapat hal – hal menarik seperti merasakan seakan – akan berada dalam cerita tersebut dan dapat bertemu dengan orang – orang penting. Bintang berpesan agar  “Jangan pernah berhenti menulis, karena menulis dapat berbagi cerita kebaikan pada orang lain. Selain itu, kita juga harus banyak membaca, kita juga akan senang menulis. Mengapa? Karena menulis juga dapat mengungkapkan perasaan kita”. Tidak hanya itu, ia juga berharap agar menjadi pelajar yang berprestasi, jadi anak yang lebih baik dan penulis yang produktif (  aktif ).
Saat ini Bintang juga sedang menunggu pengumuman pemenang penulis surat kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Suratnya masuk nominasi 10 besar dan akan diumumkan pada tanggal 28 oktober 2016 di Jakarta.
 Selamat ya Bintang, semoga akan lahir bintang-bintang yang lain disekolah kita amiiiiinn..

AHLAN HAFIZH SYAKIR A.R
Oleh : Syifa  Hilda

 



Nama panjangnya adalah

Ahlan Hafizh Syakir Abdul Razzaq, orang – orang biasa memanggilnya  dengan sebutan Ahlan. Tapi, berhubung dia lebih tua dari anggota tim sobat redaksi,

jadi kita tambahin kak di

depan namanya ya......

       Kak Ahlan lahir pada tanggal 27 maret tahun 2000,. Ia memulai sekolahnya di TKIT AL – Ihkwan dan meneruskan sekolahnya di SDN Karang Baru 02, setelah menempuh jenjang sekolah dasarnya selama 6 tahun, ia melanjutkan sekolahnya di SMPN 1 Cikarang Utara. Pada saat kak Ahlan menduduki bangku kelas 9, kak Ahlan mendapat tawaran dari kak Angga Dwi Cahya untuk mengikuti ajang HSEEC tahun 2014. Dan dengan persetujuan manager dari tim pahlawan energi, akhirnya kak Ahlan mengikuti lomba tersebut.

       Pada saat di wawancarai oleh tim redaksi mengenai tugasnya sebaga pahlawan energi, kak Ahlan berkata “ Tugas pahlawan energi itu sebenarnya santai kok, Cuma nyeklis di internet, sosialisasi tentang penghematan energi, dan mulai membiasakan diri untuk menghemat”. Tapi santai bukan berarti mudah, para pahlawan energi masih harus membiasakan diri dan mengajak orang – orang untuk mulai menghemat energi. Langkah awal yang dilakukan kak Ahlan untuk mulai belajar menghemat adalah dengan mengganti lampu yang boros dengan lampu LED yang lebih hemat energi, lalu mulai meregangkan waktunya untuk bermain PS karena bermain PS terlalu lama merupakan hal pemborosan. Kak Ahlan juga mengajak keluarganya untuk mulai menghemat, salah satunya adalah ibunya kak Ahlan, beliau sampai memcuci baju pakai tangan lho..karena beliau sadar mengenai pentingnya menghemat energi. Kak Ahlan berusaha untuk menurunkan daya pengguanaan listrik di rumahnya, dan akhirnya perjuangannya pun tak sia – sia. Ia berhasil menurunkan daya penggunaan listrik di rumahnya.

      Tanpa terasa, waktu yang ditunggu – tunggu akhirnya tiba, kak Ahlan diumumkan sebagai juara 1 kategori The Best Home Sister di ajang HEEC tahun 2014. Selain mendapatkan pengalama hidup, kak Ahlan juga merupakan salah satu siswa yang  menyumbangkan uang yang di dapatkan dari hasil lomba tersebut kepada sekolah lho. Sumbangannya memang berupa uang, yang dijadikan oleh pihak sekolah menjadi taman belajar siswa, yang biasa kalian duduki pas istirahat atau kerja kelompok, itu lho...yang tempatnya berada di depan kelas 9.8 dan berada di dekat tiang bendera. Selain itu, kak Ahlan juga berkesempatan hadir di  acara pengibaran bendera merah putih secara langsung di istana presiden pada HUT RI yang ke 69. Tentunya orang tua kak Ahlan merasa bangga dengan keberhasilan kak Ahlan. Pada saat menghadiri acara pengibaran bendera merah putih di istana presiden, kak Ahlan bertemu dengan pejabat – pejabat penting negara. Mulai dari jendral, polisi, dan orang – orang yang telah berhasil mengharumkan nama Indonesia di mata dunia. Bahkan, kak Ahlan sempat ditawari lho untuk ikut angkatan militer. Keren banget kan kakak kelas kita yang satu ini.

      Nih, kak Ahlan nitip pesan lho.  Hidup itu jangan mudah menyerah, ikuti alur yang sudah dituliskan Tuhan untuk kita, terus harus rajin belajar, dan disiplin terhadap peraturan, bukan cuma peraturan sekolah aja, peraturan rumah dan agama pun harus ditaati.

      Sekian dari sedikit kisah hidup dan pesan dari kakak kelas kita yang ciamik banget. Tunggu kisah sosok berprestasi dan berpengaruh di edisi majalah selanjutnya. See you guys........


         


                                                       
                     KREASI SISWA 


“Kagari“ sang Detektif Dingin nan Pendiam

Oleh : Tsanya Imtiyaz
Kagari. Namaku Kagari Shuuya. Aku memiliki ayah Aku kecil di Jepang, dan saat akan sekolah menengah pertama, aku ke Indonesia yaitu tanah air ibuku. Aku bisa berbahasa Indonesia walau masih terbata-bata. Saat aku pindah awalnya teman-teman sekelasku menanggapinya dengan baik. Namun setelah beberapa bulan mereka mulai jenuh bermain dengan ku karena sulit berbicara dengan bahasa Indonesia. Well, aku tidak perduli. Lagipula aku memang penyendiri sejak kecil. Mungkin karena memang tak biasa bersosialisasi dan tak memiliki saudara. Jadi saat berdekatan dengan orang aku sangat canggung.

Aku adalah pecinta serial animasi detektif dan  misteri .Aku duduk sendiri di ujung kelas dekat jendela. Disini aku dapat melihat dengan jelas lapangan tempat olahraga sekaligus upacara sekolahku. Karena tak peduli dengan lingkunganku, jika ada waktu senggang aku hanya membaca buku dengan headset di telingaku yang memang sangat jarang ku lepas. Karena saat tak mengerti apa yang di bicarakan guru ku aku merekamnya dan menterjemahkannya dalam bahasa Jepang. Aku juga tak pernah meninggalkan psp ku. Saat jam istirahat aku biasa menuju ke atas sekolah dan makan siang di sana.
Tetapi sebenarnya alasan lain aku dijauhi adalah banyak siswi yang sering mendekatiku bahkan memberiku kado dan di simpan di laci meja. Walaupun aku tak menanggapinya aku tetap dijauhi dan dibenci oleh para siswa lelaki. Aku tak peduli. Sangat tidak peduli. Begitu juga dengan pagi itu 15 April. Aku duduk di kursiku dan hendak menyimpan tas di laci meja tetapi tasku tersangkut sesuatu di laci. Kado, lagi. Tetapi kali ini entah kenapa kadonya berbeda karena tak biasanya ada kado dengan bungkus hitam dan ada surat didalamnya.
Kau pikir kau tampan
Kau pikir kau rupawan
Jadi semua wanita menyukaimu?
Tidak denganku !
Aku sangat membencimu !
Kau merebut semuanya dariku.
Peringkat bahkan perhatian guru
PP G-1. S
Begitulah isi suratnya. Sangat mudah di tebak. Secara jelas ia menyebutkan dirinya adalah “PP” dan kata-katanya menggambarkan hobinya. G-1 adalah kelasnya. Dan ia adalah seorang yang kugeser peringkatnya di kelas. Walaupun aku taktahu siapa yang dulunya memegang peringkat 1 tapi pasti adalah Safira. PP adalah Pecinta Puisi karena kata-katanya sangat puitis. Ia memang sangat ahli di mata pelajaran Bahasa Indonesia dari yang kuamati. S adalah awalan huruf namanya. Huruf “G” dalam alphabet adalah huruf ke 8 lah alphabet pertama atau satu adalah A. Jadi ia adalah anak kelas 8-A. Artinya ia sekelas dengan ku yang sangat ahli di bidang bahasa Indonesia. Aku memang mengamati anak-anak di kelasku. Sejak di Jepang aku memang seperti ini. Jadi aku terbiasa jika suatu saat ada yang menerorku seperti ini lagi. Lagi pula hal ini menyenangkan.
Teman sekelas lelaki ku yang mengetahui hobiku ini justru meledeknya. Mereka berkata apakah aku bercita-cita menjadi seorang detektif di film-film karena ditunjang hobi dan wajah. Aku gerah mendengar perkataan mereka semua, jadi aku memutuskan untuk keluar kelas setiap mereka akan memulai mencemooh hobiku membaca cerita misteri dan teka-teki. Karena mereka bilang aku suka cerita misteri dan teka-teki hanya untuk mencari perhatian para gadis.
Aku muak. Sangat muak. Ucapan yang keluar dari mulut busuk mereka yang tak beralasan. Salah satu yang membuatku membenci bersosialisasi adalah perkataan orang yang terkadang baik didepan dan menghina di belakang. Terkadang mereka juga suka sekali menghina dan menghasut orang untuk membenci seseorang hanya karna alasan yang tidak rasional. Sangat memuakkan.
Suatu hari saat jam istirahat aku sudah melihat gelagat mereka mulai akan membicarakan ku, aku ke luar dan makan di atas sekolah seperti biasa . Saat aku akan membuka kotak makan ku tiba-tiba..
“Tsunemori Akane- Desu. Hajimemashite . Yoroshikune” Ucap wanita yang mengaku namanya Tsunemori Akane itu.
“Kagari Shuuya- Desu. Yoroshikune” ucapku untuk membalasnya.
Dalam bahasa Indonesia, artinya adalah :
“Nama saya Tsunemori Akane. Senang bertemu denganmu. Kedepannya mohon bantuannya.”
Dan
“Saya Kagari Shuuya . Mohon bantuan juga kedepannya.
Lalu kami melanjutkan percakapan kami dengan bahasa Jepang. Yang intinya aku bertanya padanya apakah kau di kucilkan juga sepertiku tetapi ternyata tidak ia justru berkebalikan denganku, memiliki banyak teman. Dan ia juga berkata bahwa senang bisa memiliki teman satu sekolah yang berasal dari Jepang juga.
Setelah panjang lebar kami berbicara dengan bahasa Jepang akhirnya ia mulai berbahasa Indonesia dan tampaknya ia lancar berbahasa Indonesia dibandingkan dengan ku. “ Aku mendengar desas-desus bahwa kau sangat menyukai cerita teka-teki dan misteri “ ucapnya.
“ Begitulah, apa kau juga akan berbicara sama seperti mereka bahwa aku menyukai hal itu hanya untuk menarik perhatian para gadis ?” terka ku.
“ Eits, tenang Kagari, Aku justru berpikir sebaliknya. Kau pasti hanya di fitnah. Aku percaya itu. Maka dari itu aku ingin kau bergabung dengan klub detektif sekolah ini. Kami memiliki 4 anggota dan jika kau ikut bergabung maka kita akan menjadi 5 orang.” Ajaknya.
“Aku tidak tertarik sama sekali. Aku hanya berfikir bahwa berteman, memiliki klub, dan bersosialisasi adalah hal bodoh.” Ucapku tegas.
“ Hei ada apa dengan otak mu itu. Aku sendiri yang akan menjamin kau akan nyaman di dalam klub ini. “ ucapnya merayu.
“Apa yang akan ku lakukan di klub itu ?, apa jaminan yang akan kau berikan jika aku tidak nyaman di klub itu ?” Tanyaku.
“ Kita akan menyelesaikan masalah dan aku akan membubarkan klub itu jika kau tidak nyaman didalamnya” Ucapnya meyakinkan.
“ Yakin ? Baiklah. Bawa aku ke ruang klub itu pulang sekolah “ Ucapku setuju dan meminta.
“ Baiklah. Aku akan ke kelasmu nanti. Oh ya, kalau tidak salah kelasmu 8-A ? “tanyanya.
“Ya” ucapku singkat.
*Bel masuk berdering.
Aku di kelas sambil membayangkan klub itu. Apa yang harus kulakukan nanti. Kata pertamaku. Orang seperti apa mereka dan sebagainya. Hingga bel pulang berbunyi dan saat aku keluar pintu kelas Akane sudah ada di depan kelasku.
Sampai di ruang klub aku hanya melihat 3 orang dingin mirip sepertiku dan 1 orang periang yaitu hanya si Akane. Aku kagum dengan pemandangan ini karena aku dapat berkumpul dengan orang yang sepertinya memiliki hobi dan kebiasaan yang sama dengan ku.
“ Yang tinggi itu Rizki, yang berambut panjang Ara, dan  bermain smartphone itu Ben” ucap Akane.
“ Siang “ ucap mereka kompak.
“Osh” balasku.
Hari demi hari berlalu, kami semakin dekat dan kami semakin kompak. Akane tidak bohong, aku sangat nyaman di klub ini. Aku tak pernah menyesal bergabung dengan mereka. Karena mereka adalah sekumpulan manusia yang memiliki perkataan yang selalu di dasarkan pada fakta dan kenyataan.
Kamipun sudah menyelesaikan banyak kasus bersama mulai dari keluhan siswa sampai kasus terror yang dilakukan pada guru. Dan aku makin dikenal sebagai anak yang benar-benar menyukai teka-teki dan misteri karena hobi bukan karena ingin menarik perhatian para gadis.
Setahun sudah kami bersama. Anggota klub yang lain selain aku adalah siswa kelas 9 dan sudah waktunya lulus.
Aku tinggal sendirian di klub ini dan tak tertarik mencari partisipan walau Akane memaksaku. Aku hanya memasang selebaran dan poster di mading sekolah. Dan cara ini terbukti tidak ampuh. Aku tak memperdulikannya hingga ada suatu kejadian di sekolahku bahkan yang ikut di liput acara tv dan surat kabar.
Ditemukan mayat seorang guru kimia kelas 9 dari sekolahku di ujung acara pesta kebun di rumah guru kimia tersebut, korban tertikam pisau tepat di perutnya, namun sang korban sempat meninggalkan pesan kematian berupa angka 47.Aku yang penasaran akhirnya menyelidiki kasus tersebut. Setelah melalui berbagai interogasi terhadap pengunjung acara akhirnya aku menetapkan 3 tersangka:
Orang 1: seorang juru masak pesta, terampil dalam menggunakan pisau, dia mengaku sepanjang pesta berada di dapur, diduga ia memiliki dendam karena pernah di pecat saat sang guru masih memiliki restoran dulu.
Orang 2: teman dekat guru kimia tersebut, berpakaian rapi, memakai setelan jas warna perak, dia mengaku sedang bersantai sambil mengitari rumah guru kimia tersebut, ia diduga iri karena nasib temannya selalu baik dan bisa mendapatkan segalanya.
Orang 3: Sekretaris guru kimia tersebut, berpakaian jas hitam, diketahui memiliki hutang pada guru tersebut, dia mengaku sedang menelepon orang tuanya saat waktu kejadian. Akhirnya aku berhasil menemukan pelakunya berdasarkan pesan kematian yg ditinggalkan korban.
“Pelakunya adalah yang ke-2. Dia bilang sedang santai.. tapi memakai pakaian yang rapi..pada pesan kematiannya 47 dan warna jas orang ke 2 adalah perak.Nomor atom 47 itu Ag (Ag = perak) “ Ucapku pada polisi, membuat semua menengok dan tercengang.
Setelah di periksa ternyata benar , sang teman adalah pembunuh guru kimia ku. Tetapi ternyata alasan lainnya yang terungkap adalah kekasihnya lebih memilih Guru kimia ku dari pada ia karena alasan pekerjaan dan masa depan.
Aku di wawancara karena berhasil menyelesaikan kasus ini. Dan aku jadi mendapat tawaran masuk banyak asosiasi detektif. Dan hal yang paling aku banggakan adalah banyak yang mendaftar menjadi anggota klub. Aku jadi tidak memiliki beban saat lulus nanti. Walaupun banyak asosiasi detektif yang menawarkanku bergabung, aku menolak karena saat SMA nanti aku akan kembali ke Jepang dan memulai hidup baru yang tenang lagi tanpa sorotan kamera atau wawancara berita dan surat kabar. Kembali menjadi diriku yang dingin dan diam. Juga kembali menjadi detektif diam-diam. (fin)

Kang Emil


Oleh : Farisa Yasmin dan Astri Afifah


Muhammad Ridwan Kamil atau biasa disebut Kang Emil, lahir di Bandung 4 Oktober 1971 dari pasangan Atje Nisbach Muhjiddin dan Tjutju Sukaesih. Ia adalah anak pertama dari dua bersaudara. Ia memiliki adik perempuan bernama Ifa Hanifah Nisbach yang berprofesi sebagai psikolog. Kang Emil menghabiskan masa kecilnya di kota kelahirannya, Bandung. Pada tahun 1978, ia sudah bersekolah di Bogor Sari III Bandung. Lulus dari sekolah dasar, ia melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah pertama di SMPN 2 Bandung dan lulus tahun 1987. Setelah lulus, ia melanjutkan pendidikan ke sekolah menegah atas di SMAN 3 Bandung. Tahun 1990, ia lulus SMA dan langsung melanjutan pendidikan sarana S1 di ITB (Institut Teknologi Badung). Lulus dari ITB pada tahun 1995. Empat tahun kemudian  setelah lulus dari ITB, ia melanjutkan pendidikan sarjana S2 di University Of California, Berkeley dan lulus pada tahun 2001. Lulus dari University Of California, ia melanjutkan pekerjaannya sebagai arsitek di berbagai firma di Amerika Serikat. Pada tahu 1996 a menikah dengan Atalia Praratya Kamil dan dikarunia oleh dua anak laki-laki dan perempuan. Yaitu Emmiril Khan Mumtadz dan Cawillia Laelita Azzahra.

Sebelum akhirnya mendapat beasiswa di Berkeley, Kang Emil bekerja paruh waktu di departemen perencanaan kota Berkeley. Pada tahun 2002 ia pulang ke tanah kelahirannya dan dua tahun kemudia mengadakan Urbone, perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultan perencanaan, arsitektur, dan desain. Pada tahun 2013 
Beliau dicalonkan sebagai walikota Bandung dengan didampingi oleh Oded Muhammad Danial. Dalam rapat pleno KPU kota Bandung pada 28 Juni 2013, Pasangan ini ditetapkan menjadi pemenang karena memperoleh suara terbanyak. Ia mulai menjabat pada .tanggal 16 September 2013 sampai tahun 2018 nanti. Sebagai walikota Bandung yang ke-26.   Selain menjabat sebagai walikota, ia juga menjabat sebagai principal P.T Vibore Indonesia, Dosen jurusan teknik arsitektur ITB, serta senior Urban Design. Tak hanya itu, ada beberapa karyanya, seperti Kota Jababeka Remoster Plan Cikarang (2007), Masjid Al-Irsyad Kota Batu Parahyangang, Kab Bandung Barat (2008), Battle House, Bandung (2006). Dan prestasi yang ia raih dari karyanya antara lain, Winner First Prize: International Desiya Competition (2004), Winner First Prize: International Desiya Competition Waterfront Retail Master plant (2005), dsb. Baginya ada beberapa kritikkan yang dapat membuat kita termotivasi untuk terus berkarya. Hal ini diungkapkannya, maka kita harus bisa memilah kritikkan seperti apa yang membangun dan kritikkan yang tidak membangun. Semoga apa yang dilakukannya, bias menginspirasi masyarakat Indonesia. Karenanya, kota Bandung disebut sebagai kota kreatif. Apa yang dilakukannya, sangat berpengaruh untu rakyat Indonesia. Dari ketekunannya dalam bekerja, kesabarannya, semoga bisa menjadi motivasi untuk kita semua. 





SUSUNAN REDAKSI



PEMIMPIN REDAKSI             :          Ahmad Yani, S.Pd

TEAM REDAKSI                      :           Dra. Ety Herawati

                                                                Dedih, S.Pd

                                                                Drs. Suwandi, M.Pd

                                                                Agistia Heryana S.Pd

                                                                Asih Juningsih, S.Pd

                                                                Hendrayana, S.Kom

                                                                Boy David Noor


REPORTER & JURNALIS : Syifa Halida

                                                                Farisa Yasmin

                                                                Astri Afifah

                                                                Amelia Putri Agustin

                                                                Qnanti Qisyanatukitab


EDITOR :                                               Susi Laela, S. Pd

ILUSTRATOR :                                     Saraswati




 

Jurnalis SMPN 1 Cikarang Utara

Ini dia foto jurnalis kita 

Ditunggu ya Jurnalis lainnya